Home Start Back Next End
  
40
Dari peta diatas dapat dilihat tanda denotative (3) terdiri atas penanda (1)
dan petanda (2). Namun demikian pada saat yang bersamaan tanda denotative
juga adalah penanda konotatif (4). Hal inilah yang menjadi sumbangan Barthes
dalam kajian semiotik, dimana makna konotasi tidak sekedar merupakan makna
tambahan (lain) tapi juga mengandung makna denotasi yang melandasi
keberadaannya. Jadi pada dasarnya pengertian makna denotasi dan konotasi
secara umum agak berbeda dengan pemahaman Barthes. Jika menurut
pandangan umum denotasi merupakan makna harafiah atau makna sebenarnya
sedang konotasi merupakan makna tersirat, menurut anggapan Barthes denotasi
sendiri merupakan proses signifikasi tahap pertama, dan konotasi adalah
signifikasi tahap kedua. Sehingga oleh Barthes denotasi diasosiasikan dengan
ketertutupan makna, mungkin ini dikarenakan orang cenderung berhenti pada
tahap signifikasi pertama tanpa mau repot-repot memikirkan makna konotasi
tertentu dibalik suatu tanda.
b.
Mitos
Dalam kajain semiotik ini, Barthes juga melihat aspek lain yang ada
dalam proses signifikasi tanda, yakni ‘mitos’ yang menandai suatu masyarakat.
Menurut Barthes, mitos terjadi pada tingkat
kedua sistem penandaan, jadi
setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi
penanda baru yang kemudian memiliki peranda kedua dan membentuk tanda
baru. Jadi intinya adalah tanda yang memiliki makna konotasi kemudian
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter