11
kerajinan dan kerja keras (kinben doryoku), keberanian (yuuki), kejujuran dan
ketulusan (shojiki seijitsu), dan keterusterangan (meiryo).
Kelompok moral yang kedua menurut Khan (1997, hal.202) adalah moral yang
berhubungan dengan hubungan antara individu dengan orang lain atau sekitarnya,
yang terdiri atas: tata krama
(reigi saso), kepedulian dan kebaikan (omoiyari,
shinsetsu), kepercayaan dan persahabatan (shinrai yuujyo), dan penghargaan
(kansha).
Selain itu Khan (1997, hal.202) juga menerangkan adanya moral individu lain
yang sengaja dibedakan dan dikelompokkan ke dalam moral sosial, yaitu: sapaan
(aisatsu), penggunaan bahasa (kotobazukai), dan sikap ramah (kimochi no yoi
dousa).
2.2 Konsep Omoiyari
Pengertian omoiyari
bila diterjemahkan secara kasar
adalah perilaku empati
dengan adanya kepekaan terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain dan tanpa
meminta imbalan (Shimizu, et al. 2001, hal.xvi).
Kata omoi
dalam omoiyari
berarti
memikirkan orang lain dan kata yari
(bentuk nomina dari verba yaru) berarti
memberikan sesuatu kepada orang lain. Untuk itu, Hara (2006, hal.27)
menyimpulkan bahwa omoiyari
secara harafiah berarti memberikan perhatian atau
rasa kepedulian kepada orang lain
Lebra dalam Shimizu, et al. (2001, hal.3) mengartikan omoiyari demikian:
In terms of semantics, she defines omoiyari as the ability and willingness to feel
what others are feeling, to vicariously experience the pleasure and pain that they
are undergoing, and to help them satisfy their wishes (hal. 38)
|