46
berlebihan pada situasi yang spesifik yaitu saat menghadapi suatu proses penilaian
(ujian/tes). Menurut Djiwandono (2001), timbulnya kecemasan yang paling besar
adalah pada saat siswa menghadapi tes atau ujian. Senada dengan itu, Nevid, dkk.
(2005) mengatakan bahwa ujian merupakan salah satu sumber kecemasan bagi
seseorang. Menurut Woolfolk (dalam Prawitasari, 2012), ada 3 hal yang
dicemasakan oleh siswa dalam menghadapi ujian yaitu khawatir akan gagal, tidak
bisa konsentrasi saat belajar / tidak mampu kuasai materi, dan hasil ujian jelek.
Dalam menghadapi situasi yang penuh dengan stres/tekanan dan situasi cemas,
remaja membutuhkan dukungan sosial yang didapatkan dari lingkungan sosialnya
(Papalia, 2004). Dalam usahanya untuk memperoleh dukungan sosial, remaja
melakukan interaksi tertentu yang membuatnya selalu berhubungan dengan
lingkungan sosialnya (Cobb dalam Turner, 1999). Menurut Taylor (2003), dukungan
sosial adalah pertukaran interpersonal dimana salah seorang memberikan bantuan
atau pertolongan kepada yang lain. Dukungan sosial dapat diberikan dalam
beberapa cara yaitu emosional, instrumental, informasi, dan penilaian individu.
Menurut Cohen (dalam Veiel, 1992), pasangan hidup, keluarga inti, dan teman dekat
adalah lingkaran yang paling dekat dengan individu sehingga dapat dikatakan orang-
orang ini adalah yang paling dekat dengan individu tersebut dan paling berpotensial
untuk memberikan dukungan. Dukungan sosial memang dapat dikatakan memiliki
peran yang penting bagi individu yang mengalami stres. Adapun keuntungan yang
diperoleh dari dukungan sosial antara lain yaitu membuat stres tidak menimbulkan
efek negatif pada kesehatan fisik dan psikologis seseorang
sehubungan dengan
fungsinya sebagai penyokong kesehatan, penahan stres, dan meningkatkan
kesejahteraan seseorang (House dalam Russell, 1987).
|