Home Start Back Next End
  
14
Istilah kohesi sosial digunakan untuk menggambarkan proses yang lebih
dari kondisi atau keadaan akhir, itu dipandang sebagai rasa yang melibatkan
komitmen, dan keinginan atau kemampuan untuk hidup bersama dalam harmoni.
(Jensen, 1998).
2.4 Kerangka Berpikir
Kesehatan jiwa mahasiswa di Jakarta tidak terlepas dari faktor lingkungan
yang ada, berbagai faktor yang terjadi menyebabkan seseorang bertindak di luar
akal sehat manusia. Faktor sosialisasi dan komunikasi berperan penting
terhadap perkembangan jiwa seseorang. Seperti yang ada dalam teori Sullivan,
faktor kecemasan juga berdampak pada kesehatan jiwa. Tidak adanya
kesempatan untuk berbagi ataupun bercerita membuat seseorang memiliki
tingkat kecemasan dan merasa kesepian. Sehingga hanya memilih jalan pintas
untuk menyelesaikan masalah nya tanpa berpikir panjang.
Kesehatan jiwa mengacu pada kesejahteraan psikologis seseorang,
termasuk kondisi mental positif seperti puas dengan kehidupan, kebahagiaan,
atau bebas dari stres. Kesehatan jiwa juga mencangkup keadaan psikologis
yang buruk seperti stres, merasa cemas, ketakutan, bosan atau tidak senang.
Dan pada akhirnya kesehatan jiwa dapat mencangkup penyakit mental seperti
depresi berat atau bahkan menjadi pecandu alkohol (O’Campo et al, 2009).
Faktor ketidakperdulian antar sesama, tidak memiliki rasa ikatan
antarpersonal, dan kecanggihan teknologi menjadikan lingkungan bersosialisasi
tidak efektif, dan menimbulkan banyak masalah di kehidupan sehari-hari.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter