29
terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa
(surat kabar, televisi, stasiun radio, majalah dan penerbit buku. Media massa
disebut sebagai organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa individu
yang dalam proses komunikasi massa tersebut. (Nurudin,2004:16-18)
2. Komunikan bersifat anonim dan heterogen.
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen, artinya pengguna media
itu beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi, latar
belakang budaya, punya agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Selain itu
dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim)
karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
(Ardianto,2007:9)
3. Pesan bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu
kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada
khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun
tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja
untuk golongan tertentu.
4. Menimbulkan keserempakan.
Dalam komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-
pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut
hampir bersamaan. Effendy, mengartikan keserempakan media massa itu ialah
|