Home Start Back Next End
  
22
diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan
cuaca” (Koenigsberger, 1975:3). 
II.3.5. Karakteristik Iklim Tropis
Secara umum arsitektur tropis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
arsitektur tropis lembab dan arsitektur tropis kering. Indonesia dilalui
oleh garis khatulistiwa, maka Indonesia tergolong wilayah beriklim
tropis lembab.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta
terletak pada posisi 6°LS dan 106°BT dan beriklim tropis lembab.
maka arsitektur tropis lembab
akan lebih di bahas lebih mendalam.
DR.
Ir. RM Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri iklim tropis
lembab
sebagaimana ada di Indonesia adalah “kelembapan udara
yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang
tahun”.
Ciri-ciri daerah
beriklim tropis lembab
menurut Lippsmeier (1994)
adalah:
1.
Suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo suhu siang-malam
kecil (24ºC-32ºC) dengan suhu maksimum rata-rata adalah antara
27ºC–32ºC, minimum rata-rata adalah antara 20ºC-23ºC.
2.
Radiasi matahari relatif tinggi, 
1500-2500/m²/tahun. (Jakarta ± 1800 kwh/m2/tahun).
3.
Curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun 
(Jakarta ± 2000 mm/tahun).
4.
Kelembapan udara tinggi (Jakarta 60-95%).
5.
Kecepatan angin relatif rendah (Jakarta 5 m/s).
De Wall membagi iklim
tropis menjadi 10 klasifikasi
berdasarkan suhu
harian rata-rata dan perbedaan antara suhu siang
dan malam. Dalam pengelompokan ini, hanya
kota atau wilayah
yang memiliki suhu udara harian rata-rata 28
o
C atau lebih dimasukan
dalam katagori iklim tropis. Jakarta disebutkan sebagai masuk dalam
kategori tropis lembab, dengan suhu
rata-rata 28
o
C serta deviasi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter