Home Start Back Next End
  
22
Arsitektur Tropis adalah suatu karya arsitektur yang mampu
mengantisipasi problematik yang ditimbulkan iklim tropis
(T.
H Karyono,
2007).
Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang
dominan 
pada hampir keseluruhan waktu dengan suhu rata-rata per tahunnya
tidak kurang dari 20°C (Koenigsberger, 1975:3). 
Secara umum 
iklim
tropis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tropis basah
dan tropis kering, Indonesia tergolong memiliki iklim tropis basah.
Menurut Lippsmeier (1994), ciri-ciri daerah beriklim tropis basah adalah:
Landscape, rain forest
(hutan hujan)
terdapat sepanjang pesisir pantai dan
dataran rrendah daerah ekuator
Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput
Tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang tahun. Tumbuhan dapat
tumbuh dengan cepat karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu
udara yang panas
Terjadi sedikit perubahan musim.
Kondisi langit hampir sepanjang tahun dalam kondisi berawan. Lingkungan
awan berkisar 60%-90%. Luminance
(luminansi) maksimal bisa mencapai
7000 cd/m2 sedangkan luminasi minimal 850 cd/m2
Radiasi dan panas matahari tinggi
yakni berkisar 1500-2500 kwh/m2/tahun.
Sebagian radiasi matahari dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh selimut
awan, meski demikian radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi
berdampak pada kenaikan suhu udara
Terjadi fluktuasi perbedaan temperatur udara harian dan tahunan. Rata-rata
temperatur maksimum tahunan adalah 30,5°C. Temperatur rata-rata tahunan
untuk malam hari berkisar 21°C27°C sedangkan selama siang hari berkisar
27°C-32°C.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter