![]() Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah
Abang
29
Gambar: II.16: kondisi kamar 2
Kelembaban
: 67 %
Kecepatan angin : 1,6 m/s
Kesimpulan:
Ruang koridor yang sempit memiliki bukaan pada bagian koridor
(menyatu dengan kusen pintu) dan tidak ada bukan pada bagian dinding luar.
Selain itu, jendela hampir di setiap unit tidak dimanfaatkan sebagaimana
fungsinya. Jendela selalu dalam kondidi tertutup. Sehingga tidak ada ventilasi
silang untuk pergantian udaranya. Ruang-ruang sering sekali di dinginkan terus
menerus mengakibatkan kelembaban cukup tinggi.di dalam ruang, maupun luar
ruang (lorong) pada saaat AC dimatikan karena tidak ada bukaan. Koridor satu
arah juga mempersulit gerak udara terdapat sisi mati di salah satu sisinya,
ditambah dengan posisi kamar mandi yang cukup berdekatan.
Kesimpulan keseluruhan:
Dari perbedaan pengolahan dua ruang ini, terlihat bahwa ruang yang
mendapat bukaaan silang mempunyai kelembaban yang mendekati normal,
dibanding ruang yang tanpa bukaan. Selain itu, suasana ruang trlihat kusam.
Bentuk koridor mati yang juga berbentuk linear turut mempengaruhi sulitnya
udara mengalir dan mendistribusikannya ke setiap unit ruang.
|