![]() Pertimbangan atas pengaruh lingkungan
Pertimbangan terhadap peraturan daerah setempat
II.2.3 Arsitektur Berkelanjutan
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang sangat khas dengan
berlimpahnya sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan
kelembaban udara tinggi dan angin yang pada umumnya berkecepatan rendah. Potensi alam
ini sangat baik jika dimanfaatkan dalam perancangan sebuah desain atau dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari, dengan memanfaatkan potensi alami, dengan begitu akan terciptanya
bangunan dengan prinsip green building. Menurut Tri Harso Karyono (2010), arsitektur hijau
merupakan suatu rancangan lingkungan binaan, kawasan, dan bangunan yang komprehensif.
Rancangan harus memenuhi kriteria hemat dalam menggunakan sumber daya alam, minim
menimbulkan dampak negative, serta mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Dengan pengaplikasian green building akan menghasilkan bangunan hemat energi
dimana pemakaian energi yang tidak berlebih dengan antisipasi penyelesaian dengan cara
arsitektural dan teknologi membuat bangunan ini ramah terhadap lingkungan, menciptakan
bangunan dengan konsep hemat energy masih menjadi tantangan bagi prasktisi arsitek dan
para peneliti teknologi, Perkembangan dalam dunia arstitektur pun semakin
mengalami
kemajuan, terutama dalam perancangan aktif, dengan menghasilkan inovasi
konsep baru
seperti zero-energy building, sustainable architecture, intelegent building, dan sebagainya
yang berlandaskan pada kepedulian lingkungan dan sesama.
Untuk kawasan tropis, penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik
umumnya lebih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan sub-
tropis yang dapat
mencapai 60 persen dari total konsumsi energi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pemanas
ruang di sebagian besar bangunan saat musim dingin. Sementara di kawasan tropis, pendingin
ruang (AC) hanya digunakan sejumlah kecil bangunan. Meskipun demikian, penghematan
energi di sektor bangunan di wilayah tropis semacam Indonesia tetap akan memberikan
kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional.
Bangunan merupakan penyaring faktor
alamiah penyebab ketidaknyamanan, seperti
hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis, agar tidak masuk ke dalam
bangunan. Udara luar yang panas dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara
dingin. Dalam hal ini dibutuhkan energi
listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian
|