![]() Sumber: Google Images
Menurut data energyefficiencyindonesia ,meskipun permintaan energi di sektor
bangunan komersial dan hanya 4% dari total kebutuhan energi nasional, efisiensi energi di
sektor ini tetap menjadi prioritas. Jenis-jenis bangunan komersial yang menggunakan
sejumlah besar energi meliputi gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel dan rumah
sakit. Umumnya, energi yang digunakan oleh bangunan komersial adalah untuk AC dan
lampu. Perbaikan dalam efisiensi energi di gedung-gedung menjanjikan manfaat dari
penghematan energi.
Potensi penghematan yang
dapat dicapai tergantung pada jumlah investasi yang
dilakukan.Langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi di sektor komersial dan
bangunan dapat dibagi menjadi:
1. Bangunan yang Ada
Untuk bangunan yang ada, peningkatan efisiensi energi dapat dicapai melalui kinerja
bangunan ditingkatkan. Untuk mengetahui langkah-langkah khusus, audit energi perlu
dilakukan yang mungkin mencakup identifikasi dan analisis masalah efisiensi energi secara
keseluruhan di gedung seperti membangun sistem operasional atau HVAC (Heating,
ventilasi, dan penyejuk udara), tingkat kenyamanan dan pemeliharaan gedung . Langkah-
langkah yang biasanya digunakan adalah perkuatan, upgrade dalam teknologi dan peralatan,
dan praktek perilaku hemat energi untuk penghuni bangunan.
2. Bangunan baru
Jika efisiensi energi dianggap sejak tahap awal merancang bangunan baru, maka
bangunan baru harus memiliki lebih banyak kesempatan untuk menghemat energi
dibandingkan dengan bangunan yang ada. Standar Nasional Indonesia yang berkaitan dengan
konservasi energi pada bangunan (sistem pencahayaan, sistem AC dan amplop bangunan)
harus diterapkan ketika merancang bangunan.
Bangunan dengan amplop kedap udara (dinding luar, jendela, atap dan lantai) yang
lebih hemat energi. Demikian pula, isolasi bangunan yang baik juga dapat membantu
|