Home Start Back Next End
  
b. Trend bermukim di apartemen, kebanyakan para kalangan eksekutif mencari
tempat tinggal yang dekat dengan tempatnya bekerja. Apartemen yang berada pada pusat
bisnis akan menjadi pilihan mereka. (Sumber: Kosmopolitan On-Line 2008)
c. Gaya hidup modern, (young urban people profesional’s) yang lebih dikenal dengan
eksekutif muda atau professional muda akan lebih banyak memilih tinggal di apartemen
dengan alasan lebih praktis dan efisien dari segi hemat waktu, biaya dan faktor kedekatan
dengan tempat kerja mereka.
II.1.3 Definisi Ruang Komunal / Communal Space
Menurut (Shirvani, 1985), definisi dari ruang komunal adalah ruang tempat untuk
berkumpul, bersosialisasi antar penghuni, tempat bermain anak, dan tempat untuk melakukan
aktifitas-aktifitas publik lainnya.
 
Ruang terbuka menyangkut semua landscape, elemen keras (hardscape) yang meliputi
jalan, pedestrian, taman-taman dan ruang rekreasi di lingkungan perkotaan (Shirvani, 1985). 
Sedangkan Prinz (1980) menyatakan ruang terbuka merupakan pembentuk struktur dasar
sketsa sebuah kota.  Ruang terbuka dapat berupa tempat-tempat di tengah kota, jalan-jalan,
tempat-tempat belanja (mall) dan taman-taman kecil. Simpulan yang bisa ditarik dari
beberapa pengertian ruang terbuka (openspace) adalah ruang yang terbentuk, berupa
softscape dan hardscape, dengan kepemilikan privat maupun publik untuk melakukan
aktivitas bersama
(komunal) dalam konteks perkotaan. 
Secara garis besar tipologi ruang
terbuka adalah
park (taman), square (lapangan), water front (area yang berbatasan air),
street (jalan) dan lost space.
Sedangkan ruang publik merupakan suatu lokasi yang didesain (walau hanya minimal)
dimana siapa saja mempunyai hak untuk dapat mengaksesnya, interaksi diantara individu
didalamnya tidak terencana dan tanpa kecuali dan tingkah laku para pelaku didalamnya
merupakan subyek tidak lain dari norma sosial kemasyarakatan. Sebuah ruang publik/ruang
terbuka dapat dikatakan dapat berfungsi secara optimal ketika bisa memenuhi aspek/kaidah
seperti etika (kesusilaan), fungsional (kebenaran) dan estetika/keindahan (Jokomono, 2004)
Aspek etika mengandung pengertian tentang bagaimana sebuah ruang publik dapat
‘diterima’ keberadaannya dan citra positif seperti apa yang ingin dimunculkan yang
senantiasa melekat dengan keberadaan ruang publik tersebut. 
Aspek fungsional setidaknya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter