![]() 23
Gambar 2.5 Kaii moji
4.
Fono Ideograf / Keisei Moji
Cara keempat ialah pembuatan huruf kanji
dengan cara
pertandaan, satu
bagian melambangkan arti (secara kasar) dan satu bagian lagi melambangkan
ucapan (bunyi). Cara keempat ini menghasilkan huruf kanji yang disebut dengan
istilah Fono-Ideograf
bermakna tulisan berucapan dan beride. Dalam bahasa
Jepang kanji Fono-ideograf disebut dengan istilah Keisei Moji bermakna huruf
bentuk bunyi. Kanji
Fono-ideograf berjumlah paling banyak. Semua huruf
memiliki bagian yang melambangkan arti secara simbolis. Lambang arti ini
disebut bushu
dalam bahasa Jepangnya. Bushu
huruf kanji
ada berlokasi di
sebelah kiri, ada juga yang berlokasi di sebelah kanan, atas, bawah dan secara
keseluruhan.
Contoh:
Kanji???{ka} berbushu
Sanzui dengan makna tiga titik air di sebelah
kiri sehingga kanji ini berlambang makna air, bagian sebelah kanan
berucap /ka/; maka huruf ini bermakana/beracuan kali besar dengan
ucapan /ka/.
Kanji???{koo} berbushu oozatozukuri dengan makna pedesaan besar di
sebelah kanan sehingga kanji
ini berlambang makna pedesaan,
|