![]() 16
berdasarkan saringan nomor 4. Kemudian bahan yang digunakan secara umum sebagai
agregat kasar
adalah kerikil dari batuan alam ataupun batuan pecah. Menurut Bina
Marga (2002), terdapat agregat berupa bahan pengisi (filler) yang merupakan bagian
dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 200 (0,075 mm).
Klasifikasi gradasi dimensi agregat dilakukan dengan ayakan berdasarkan
standard dari ASTM.
Agregat kasar yang digunakan
pada beton normal
haruslah
memenuhi komposisi persyaratan gradasi, dengan menggunakan analisa saringan dengan
nomor:
Tabel 2.2
Tabel Analisa Saringan Agregat Kasar
Ukuran saringan
(mm)
Persentase Lolos (%)
Gradasi Agregat
40 mm
20 mm
10 mm
76
100
38
95 100
100
19
35 70
95 100
100
9,6
10 40
30 60
50 85
4,8
0 5
0 10
a)
10
Sehingga berdasarkan pembagian agregat berdasarkan saringan tersebut,
terbentuklah gradasi agregat berdasarkan campuran ukurannya. Dimana gradasi agregat
adalah susunan dari beberapa ukuran butiran agregat yang membentuk suatu campuran
agregat yang terdiri dari beberapa fraksi agregat.
Kemudian berdasarkan gradasi penyebaran ukurannya, agregat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu agregat dengan gradasi baik dan agregat dengan gradasi buruk.
|