![]() 18
Untuk kualitas agregat sebaiknya digunakan yang baik, dimana agregat sebaiknya tidak
berbentuk serpihan atau batuan yg pipih memanjang ataupun juga batuan yang
berbentuk terlalu bulat.
Sehingga penelitian ini dilakukan dengan pemilihan gradasi buruk sebagai acuan
komposisinya, dimana:
Komposisi I yang digunakan pada penelitian ini termasuk dalam gradasi buruk
senjang, karena terdapat bagian ukuran gradasi yang tidak digunakan (2 1 cm).
Komposisi II mengacu pada gradasi seragam, dimana gradasi yang digunakan
70% adalah gradasi yang sama, dengan sisanya adalah ukuran butiran lebih kecil.
Komposisi III adalah gradasi terbuka campuran dari 3 jenis ukuran agregat yang
tidak menggunakan agregat halus sama sekali.
2.4.2
Semen
Semen yang biasa digunakan adalah semen Portland yaitu semen hidrolik yang
dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri
dari kalsium silikat hidrolik dan
bahan tambahan berbentuk kalsium sulfat. Fungsi semen adalah untuk mempersatukan
agregat kasar dan agregat halus menjadi satu kesatuan yang kuat setelah semen bereaksi
dengan air. Semen yang dibutuhkan dalam pembuatan beton berpori sebaiknya dalam
kondisi yang baik
serta memenuhi standard SNI 15-2049-2004 mengenai semen
Portland.
Jenis semen yang digunakan adalah Portland Composite Cement
(terlampir
hasil uji semen).
|