Home Start Back Next End
  
1
Sistem Eksogami dan Matrilineal
Belum ada kelompok keluarga batih (Nuclear family) yang terdiri dari ayah-ibu
dana anak-anak. Lambat laun muncul kesadaran akan hubungan antara ibu dan anak-
anaknya sebagai satu kelompok keluarga, karena anak-anak hanya mengenal ibunya dan
tidak tahu siapa dan dimana ayahnya. Dalam kelompok keluarga batih ibu dan anak-
anaknya ini, ibulah yang menjadi kepala keluarga.
Dalam kelompok ini mulai berlaku aturan bahwa persanggaman (persetubuhan)
antara ibu dan anak lelakunya dihindari dan dipantangkan (tabu). Ini adalah asal mula
perkawinan di luar batas kelompok sendiri yang sekarang disebut adat eksogami.
Artinya perkawinan hanya boleh dilakukan dengan pihak luar, dan sebaliknya
perkawinan kelompok serumpun tidak diperkenankan sepanjang adat.
Kelompok keluarga semakin lama makin bertambah banyak anggotanya. Karena
garis keturunan selalu diperhitungkan menurut garis ibu, dengan demikian terbentuk
suatu masyarakaat yang oleh para sarjana disebut masyarakat matriachat.
Istilah matriachat yang berarti ibu yang berkuasa sudah ditinggalakn. Para ahli
sudah tahu bahwa system ibu yang berkuasa itu tidak ada. Yang ada ialah kelompok
keluarga yang menganut prinsip silsilah keturunan yang diperhitungkan melalui garis
ibu atau dalam bahasa asing disebut garis matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal terdapat 3 unsur yang paling dominan, yaitu:
1.
Garis keturunan menurut garis ibu
2.
Perkawinan harus dengan kelompok lain, di luar kelompok sendiri yang
sekarang dikenal dengan istilah Eksogami matrilineal
3.
Ibu memegang peranan yang sentral dalam pendidikan, pengamanan,
kekayaan dan kesejahteraan keluarga.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter