Home Start Back Next End
  
2
e.
Sandang Toga, selendang pengganti selendang gobah, biasanya
digunakan oleh anggota iring-iringan pembawa hantaran persyaratan
pesta.
4. Sisamping dan cawek, berupa pengganti ikat pinggang dan digunakan oleh kaum
lelaku yang mempunyai jabatan tertentu, seperti datuk, penghulu, duabalang
dan sebagainya.
5. Saluak, tutup kepala bercorak songket padat dan hanya dipakai oleh para datuak
atau penghulu.
6. Uncang atau puro, semacam karung atau tas kecil untuk tempat sirih pinang dan
kelengkapannya. Beda ini biasanya dipakai oleh pengantin wanita dalam
perjalannya ke rumah pengantin pria.
Daerah-daerah yang dikenal sebagai pusat tenun songket adalah sekitar Bukittingi
dengan Pandai Sikat, Silungkang dan Payakumbah. Padai Sikat, menghasilkan kain-kain
songket terbaik dalam aneka corak tradisional melalui ungkapan stilasi geometris dari
lingkungan flora dan fauna. Nama-nama corak seperti bunga tanjuang, kaluak paku, itik
pulang patang, puncak rabuang
dan sebagainya. Ciri khas lainnya adalaha kerapatan
tetal pakan benang emas atau peraknya, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang
terbuaka bagi penampilan kain dasarnya yang berwarna merah gelap dan hitam.
Silungkang menggunakan bahan dasar katun. Corak-corak khas Silungkang antara
lain bunga, burung merak dan corak-corak geometri yang dihasilkan melalui alat tenun
tijak. Selain membuan kain songket, Silungkan dikenal debagai pertenunan kain-kain
sarong palekat.
Payakumbuh dikenal dengan produk-produk songket desain-desain barn. Corak-
coraknya dikembangakan sesuai dengan kebutuhan pasar seperti ragam-ragam hias daam
ungkapan modern, seperti rumah adat, kerbau, aneka flora dan bentuk-bentuk geometri
sederhana.
2.5.9.3 Upacara dan Acara Adat
Serangkaian upacara
dan acara
tradisional lainnya yang sampai saat ini masih di
jalankan oleh masyrakat Minangkabau terutama yang berhubungan dengan aktivitas
sehari-hari. Beberapa upacara yang sering dilakukan, antara lain:
Tulak bala, merupakan usaha manusia untuk menolak, mencegah atau
menangkal segala macam bencana yang dapat membahayakan kehidupan
manusia,
Marihimin, merupakan upacara permohonan kepada Tuhan YME untuk
mendapatkan keselamatan dan dijauhkan dari segala petaka. Upcacara ini
biasanya diselenggarakan pada waktu akan turun ke sawah dan menaburkan
benih pada pada saat berjangkitnya wabah penyakit, berlangsungnya kemarau
panjang dan lain-lain.
Mangido unat nieme, nama upacara ini berasal dari bahasa Tapanuli yang berarti
meminta obat padi, yang maksudnya untuk memohon kesuburan bagi tanaman
padi.
Manogeh tombang, merupakan upacara dalam kaitannya dengan menambang
emas yang banyak terdapat di Nagari Cubadak. Maksud dari upaca ini
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter