![]() 8
2.2
Target Komunikasi
Masa kanak
kanak adalah masa yang sangat penting, terutama pada usia
belajar. Pada masa usia belajar, kemampuan menyerap berbagai informasi berada
dalam kondisi ideal. Pada masa ini, anak umumnya telah memiliki bekal
kemampuan baik secara kognitif (pengetahuan) maupun afektif (sikap) yang cukup
untuk menerima berbagai informasi. Berikut ini merupakan fase atau tahap dari
para ahli sehubungan dengan usia belajar anak.
Fase menurut Aristoteles (384-322 SM)
Periode anak kecil (kleuter), usia sampai 7 tahun
Periode anak sekolah, usia 7- 14 tahun
Periode peubertas (remaja), usia 14-21 tahun
Fase menurut Kohnstamm dalam bukunya Pribadi dalam Perkembangan.
Fase Vital (penyusu), sampai usia satu setengah tahun
Masa Anak Kecil (estetis), usia 7-14 tahun
Masa anak sekolah (intelektual), usia 7- 14 tahun
Masa remaja, usia 14 21 tahun
Masa Dewasa (matang), usia 21 tahun keatas
2.3
Action Figure
Strategi pengenalan berupa penjualan tokoh dalam bentuk action figure beserta
aksesorisnya adalah bentuk strategi dari penelitian Martin Lindstrom terhadap
perusahaan Lego dimana dalam perkembangan era digital, anak remaja tidak lagi
tertarik pada lego, mereka lebih tertarik pada fantasi yang disediakan dalam bentuk
kerjasama perusahaan lego dengan pengembang cerita seperti Star Wars, dan
Harry Potter.
Mainan yang bisa dirangkai seperti lego tidak membuat remaja terus tertarik,
dan kehilangan minat setelah membentuk satu konstruksi sesuai buku petunjuk
yang ada dalam kemasan lego. Remaja sekarang lebih tertarik pada peringkat, dan
nilai/skor. Karena itu, pengumpulan koleksi aksesoris dan action figure diharapkan
menjadi pilihan yang paling sesuai bagi pangsa pasar.
|