7
Gareng adalah punakawan kedua setelah Semar. ciri fisik Gareng :
1.
Mata juling artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang
kejahatan/ tidak baik.
2.
Tangan ceko (melengkung) artinya tidak mau mengambil/ merampas hak
orang lain.
3.
Sikil gejik (seperti pincang) artinya selalu penuh kewaspadaan dalam
segala perilaku.
Gareng senang bercanda, setia kepada tuannya, dan gemar menolong.
Dalam pengembaraannya pernah menjadi raja bernama Prabu Pandu
Bergola di kerajaan Parang Gumiwang. Ia sakti mandraguna, semua raja
ditaklukkannya. Tetapi ia ingin mencoba kerajaan Amarta ( tempat
ia
mengabdi ketika menjadi punakawan).Semua satria pandawapun
dikalahkannya. Sementara itu Semar, Petruk dan Bagong sangat
kebingungan karena kepergian Gareng. Untunglah Pandawa mempunyai
penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada
Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk
untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena,
sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja
juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya
kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar
mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk
menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu
Bergola.
Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu
membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia
selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding.
Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan
dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah
wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan
terus berlanjut sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya.
Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola Petruk memeluk erat-erat
kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut
bersuka cita karena abdinya telah kembali.
Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu. ia
menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa),
jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian
serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh
|