1
Perkebunan Gesing
Desa Gesing hanya berjarak sekitar 12 km dari arah utara kota Temanggung. Sejak
dulu, desa ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta terbesar di
Temanggung.
Pengelolaan budidaya kopi dikelola oleh kelompok tani Ngudirejeki, yang
menghimpun 112,09 Ha kebun kopi rakyat disebelah utara permukiman penduduk. Bau
harum khas bunga kopi begitu terasa ketika kita memasuki dan menapaki perkebunan
kopi.
Wisatawan bisa melihat proses pengolahan kopi yang dikelola kelompok tani, mulai
dari pemilihan biji yang dipanen, sortasi buah basah, pengupasan kulit biji, pencucian
biji yang masih diselimuti lendir, pengeringan biji kopi, baik secara tradisional (di
jemur) maupun menggunakan mesin pengering kopi (Oven system).
Sambil mengamati proses tersebut, wisatawan bisa menikmati secangkir kopi
hangat yang diperoleh dari seduhan bubuk kopi yang dibuat ibu-ibu petani sebagai hasil
produk industri rumah tangga.
Perkebunan Bojongrejo
Perkebunan Bojongrejo merupakan salah satu perkebunan besar Negara (PBN) yang
dikelola PTP Nusantara IX. Lokasinya berada di
Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen,
sektar 45 km dari arah utara Kota Temanggung.
Areal kebun kopi robusta yang dikelola seluas 642,32 Ha, dilengkapi dengan
fasilitas pengolahan kopi cara basah yang modern, dengan kapasitas mesin lebih besar
dari pada Rowoseneng.
Perkebunan Rowoseneng
Perkebunan Rowoseneng yang terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan,
merupakan salah satu perkebunan besar swasta (PBS) di Kabupaten Temanggung. Di
tempat ini terdapat areal perkebunan kopi rebusta seluas 136,70 ha, yang dikelola oleh
PT Naksatra Kejora.
Lokasi yang dilengkapi dengan bumi perkemahan (camping ground) itu dikelilingi
pepohonan pinus, sehingga suasananya betul-betul alami dan jauh dari polusi.
Tempat ini dikenal pula sebagai kawah candradimuka bagi para biarawan, room, dan
frater. Setiap akhir pekan, Rowoseneng ramai dikunjungi orang, antara lain dari
yogyakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan kota-kota lainnya.
Kawasan agro wisata Rowoseneng memang menawarkan nilai plus bagi
pengunjung. Sebab kawasan in bukan hanya menyajikan hamparan kebun kopi saja,
tetapi juga peternakan sapi perah hingga usaha kecil pembuatan aneka roti. Pengunjung
juga bisa melihat proses pembuatan keju dan yoghurt untuk menyelamatkan susu ketika
tak laku di pasaran.
Tatkala harga kopi anjlok, petani mengolah sendiri biji-biji kopi menjadi kopi
bubuk. Kopi lantas dijual dalam berbagai kemasan. Bahkan diberi aroma rasa yang
berbeda, seperti moka, stoberi, dan coklat. Jadi produk kami mampu bersaing dengan
produk lain di pasaran bebas,
kata Romo Beda, manajer pemasaran Agro Wisata
Rowoseneng.
|