Home Start Back Next End
  
yang sangat matang untuk menentukan masa depan anggrek ini agar bertahan
hidup dalam kondisi budidaya. Hal yang sama terjadi pada Didimoplexis
pallens, sejenis anggrek yang hanya menampakan diri ke permukaan tanah
pada waktu dan tempat tertentu saja. Beruntung sekelompok kecil populasi
jenis ini masih bisa didapati tumbuh secara alami di kawasan tertentu di
Kebun Raya Bogor sehingga mudah dimonitor. Paraphalaenopsis
serpentilingua dan P. Laycockii adalah 2 jenis anggrek endemik asal
Kalimantan, berhasil dibudidayakan setelah penantian selama lebih dari 3
tahun. Awalnya sangat tidak mudah untuk mendapatkan induk anggrek langka
bernilai komersial ini. Pencarian induk dilakukan baik di habitatnya maupun
di nursery-nursery yang ada di Jawa maupun Kalimantan. Baru tahun 2006 ini
anakan anggrek tersebut berhasil didapatkan dan kini dalam perencanaan akan
dikembalikan ke habitatnya semula.
Vanda dearei yang dikoleksi dari habitatnya pada bulan Juni 2002
telah berhasil dibibitkan di Kebun Raya Bogor. Tanaman ini dibawa pulang ke
habitat asalnya Taman Nasional Kayan Mentarang -
Kalimantan Timur
setelah beberapa orang lokal didampingi staf BKSDA, WWF dan PAI-
Tarakan mengikuti pembekalan berupa training pembibitan anggrek di Kebun
Raya Bogor pada Bulan Desember 2005.
o
Gedung Konservasi Kebun Raya Bogor :
Gedung Konservasi terdiri dari 3 lantai, di lantai 3 terdapat ruang
pertemuan dengan kapasitas 100 tempat duduk(Ruang A) dan 2 ruang dengan
kapasitas 25 tempat duduk(Ruang B dan Ruang C) dilengkapi dengan sound
system, meja dan proyektor yang sesuai dengan kegiatan seminar, workshop
atau rapat.
o
Pemotretan & Promosi :
Kebun Raya Bogor telah lama dimamfaatkan masyarakat luas
sebagai obyek wisata, dan dibanyak negara kebun raya dimamfaatkans
sebagai salah satu tujuan wisata yang sangat diminati karena menyajikan
panorama arsitektur yang bernuansa
alami. Sehubungan dengan hal tersebut
Kebun Raya Bogor menyediakan fasilitas pemotretan bagi pengunjung.
Direktur
1817-1822 : Caspar Georg Karl Reinwardt (1773-1854)
1823-1826 : Carl Ludwig Blume (1789-1862)
1830-1869 : Johannes Elias Teijsmann (1808-1882)
1880-1905 : Melchior Treub (1851-1910)
1918-1932 : W.M. Docters van Leeuwen (1880-1960)
1932-1943 : Hermann Ernst Wolff von Wülfing (1891-1945)
1943-1945 : Nakai Takenoshin (1882-1952)
1948-1951 : Dirk Fok van Slooten (1891-1953)
1959-1969 : Soedjana Kassan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter