Home Start Back Next End
  
Madam Lau Kam Lung dari Biara Budda Miu Fat mengakhiri seragam
qipao mereka pada 1990 selepas menerima saran badan persatuan pelajar.
Banyak pelayan di restoran Cina di seluruh dunia memakai baju dan rok
tetapi beberapa memakai seragam qipao. Qipao ini (seperti qipao di
China) itu panjang, sering panjang kaki atau panjang lantai. Mereka
mempunyai belahan tinggi ke pinggang atau pinggul, dan biasanya tidak
berlengan. Mereka sering dibuat dari sutera atau satin berwarna terang
dengan sulaman kaya Cina. Setengah pelayan kelab malam, pelayan
perempuan dalam upacara, dan kontestan dalam lomba kecantikan Cina
memakai seragam qipao mirip. Mereka boleh memakai pantyhose tetapi
bukan rok bawah sehingga saat berjalan menunjukkan kaki mereka.
Seragam ini dianggap terlampau seksi untuk pakaian biasa jadi mereka
dipakai dan disimpan di kerja. Para pelayan bertukar ke pakaian kasual
sebelum pulang rumah.
Sewaktu Olimpik Musim Panas 2008, qipao adalah seragam untuk
pembawa bendera. Mereka juga dipakai oleh ahli-ahli wanita pada
pasukan Sweden dan pasukan Sepanyol dalam upacara pembukaan,
dengan warna-warna kebangsaan biru dan kuning.
2.2.4 Qipao di Nusantara
Di nusantara,pengaruh budaya Cina mulai masuk pada abad
10,yaitu pada saat pendatang dari Cina datang ke bumi Nusantara
melalui Semenanjung Malaka dan Sumatera pendatang yang merupakan
para pedagang dari Fujian ini kemudian memutuskan menetap dan
berdagang di daerah-daerah pesisir Jawa dan Sumatera, bahkan akhirnya
menyebar hampir ke seluruh pelosok.
Pada masa awal-awal kedatangan bangsa Cina hampir dikatakan
tidak ada perempuan Cina yang ikut,karena ada larangan bagi mereka
untuk merantau ke luar negeri.Hanya kaum perempuan berdarah
biru,yang dipersembahkan sebagai mempelai untuk dinikahkan dengan
para raja di daerah Nusantara, sebagai pengikat tali persaudaraan dan
alasan politis.Keturunan hasil perkawinan ini disebut dengan Cina
Peranakan.
Para mempelai berdarah biru ini,biasanya datang didampingi para
pembantu perempuan mereka.Perempuan-perempuan tersebut karena
berbaur dengan penduduk setempat akhirnya membawa pengaruh
budaya Cina mereka ke dalam budaya lokal.Di antaranya cara dan model
berbusana.Terlebih ketika Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan
banyak pekerja tambang dan perkebunan dari daerah Guandong,pada
abad ke-17.
Budaya Cina,secara perlahan namun pasti,mulai berakulturasi
dengan budaya tradisi setempat.Para perempuan peranakan mengadopsi
budaya wanita setempat,dengan mengenakan baju panjang dan
sarong.Seni batik dari daerah pesisir pulau Jawa seperti
Cirebon,Pekalongan dan Lasem, merupakan salah satu contoh kentalnya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter