![]() 4
2.1.2.4
esplanade-subjective-approach.html
Sebuah artikel yang menjelaskan pengalaman seseorang setelah
menonton konser di Aula Simfonia Jakarta dan Esplanade
(Singapore), dan mencoba memberikan perbandingan berdasarkan
pandangannya. Baik itu dari segi penyebaran suara, kualitas suara,
tingkat kebisingan, estetika visual dan kenyamanan visual.
2.1.2.5
Makalah secara singkat yang menjelaskan pengertian sekilas
mengenai ruang konser dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
membuat suatu ruang konser yang baik.
2.1.2.6
Sebuah artikel yang menjelaskan etika dasar dalam menonton
pagelaran musik klasik di concert hall bertaraf internasional.
2.1.3
Wawancara/Survey
Penulis menyadari bahwa pentingnya melakukan wawancara kepada berbagai
pihak terkait untuk keontetikan data yang dibutuhkan, maka penulis menarik
kesimpulan jawaban dari target survey
penulis. Dari 100 responden, 56 responden
adalah pria dan 44 orang sisanya adalah wanita. 60 responden dengan umur 22-29
tahun dan 40 responden dengan umur 30-50 tahun. 69 responden pecinta musik
klasik, dan 31 sisanya bukan pecinta musik klasik. 24 responden menyatakan logo
Aula Simfonia Jakarta sudah menarik dan 76 lainnya menyatakan tidak menarik. 10
responden menyatakan logo ASJ sesuai diterapkan sebagai logo sebuah concert
hall, sedangkan 90 sisanya menyatakan tidak sesuai. Dari 100 responden, 92
responden menyatakan akan lebih bagus bila logonya diganti dengan yang baru, dan
8 orang sisanya menyatakan tidak perlu.
2.2
Pengertian Identitas Visual
Menurut Artini Kusmiati R.
(Teori Dasar Desain Komunikasi Visual,
Djambatan, 1999:103), pengertian “identitas visual” mencakup jangkauan yang
lebih luas yaitu untuk menunjukan kepada khalayak ramai tentang ciri khas,
kepribadian, kejayaan, kepercayaan
serta kualitas produk atau jasa dari suatu
perusahaan. Identitas Visual adalah suatu bentuk komunikasi visual yang
menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan.
Identitas visual biasanya ditunjukan dengan sebuah logo, dari segi
pemasaran
identitas visual berupa logo memiliki fungsi identitas yang membedakan sebuah
produk dengan produk lainnya, kelompok dengan kelompok lainnya atau
perusahaan dengan perusahan lainnya. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi
ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.
Identitas visual berupa logo merupakan sebuah karya seni rupa yang bisa
berupa dwi matra
(dua dimensi) atau tri matra
(tiga dimensi). Sebagai karya seni
|