perkawinannya dengan Ken Arok, lahir beberapa orang anak yaitu, Mahisa Wonga Teleng, Panji
diberi tahu kalau ayah kandungnya telah mati dibunuh Ken Arok.
Maka, dengan menggunakan tangan pembantunya, Anusapati membalas dendam dengan
Keistimewaan Ken Dedes
Tokoh Ken Dedes hanya terdapat dalam naskah Pararaton yang ditulis ratusan tahun sesudah
tidak terdapat dalam Nagarakretagama atau prasasti apa pun. Mungkin pengarang Pararaton
ingin menciptakan sosok leluhur Majapahit yang istimewa, yaitu seorang wanita yang bersinar
auratnya.
Keistimewaan merupakan syarat mutlak yang didambakan masyarakat Jawa dalam diri seorang
awal sudah memiliki tanda-tanda sebagai wanita nareswari. Selain itu dikatakan pula kalau ia
sebagai seorang penganut Buddha yang telah menguasai ilmu karma amamadang, atau cara untuk
lepas dari samsara.
Dalam kisah kematian Ken Arok dapat ditarik kesimpulan kalau Ken Dedes merupakan saksi
mata pembunuhan Tunggul Ametung. Anehnya, ia justru rela dinikahi oleh pembunuh suaminya
itu. Hal ini membuktikan kalau antara Ken Dedes dan Ken Arok sesungguhnya saling mencintai,
sehingga ia pun mendukung rencana pembunuhan Tunggul Ametung. Perlu diingat pula kalau
perkawinan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung dilandasi rasa keterpaksaan.
2.2.1.4 ANUSAPATI
Bhatara Anusapati adalah raja kedua Kerajaan Tumapel (atau kemudian terkenal dengan nama
|