![]() yang memiliki kesamaan sosiologi kemasyarakatan namun berbeda dalam adat-istiadat, budaya dan
bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh terpencarnya masyarakat Dayak
menjadi kelompok-kelompok kecil dengan pengaruh masuknya kebudayaan luar.
Suku Dayak terbagi dalam Dayak Muslim dan Non Muslim. Yang termasuk Dayak Muslim
adalah Suku Dayak Bakumpai, Suku Dayak Bukit, Suku Dayak Sampit, Suku Dayak Paser, Suku
Dayak Tidung, Suku Dayak Melanau, Suku Dayak Kedayan, Suku Dayak Embaloh, Suku Dayak
Sintang, Suku Dayak Sango dan Suku Dayak Ngabang.
Sedangkan suku Dayak Non Muslim jumlahnya lebih banyak lagi. Yaitu Suku Dayak Abal,
Suku Dayak Abai, Suku Dayak Banyadu, Suku Dayak Bakati, Suku Dayak Bentian, Suku Dayak
Benuaq, Suku Dayak Bidayuh, Suku Dayak Darat, Suku Dayak Dusun, Suku Dayak Dusun Deyah,
Suku Dayak Dusun Malang, Suku Dayak Kenyah, Suku Dayak Lawangan, Suku Dayak Maanyan,
Suku Dayak Mali, Suku Dayak Mayau, Suku Dayak Meratus, Suku Dayak Mualang, Suku Dayak
Ngaju, Suku Dayak Ot Danum, Suku Dayak Samihim dan lain-lain
yang diperkirakan jumlahnya
mencapai tiga ratus sub suku.
Setiap sub suku Dayak memiliki budaya yang unik dan memberi ciri khusus pada
komunitasnya. Misalnya tradisi memanjangkan telinga yang dilakukan oleh wanita suku Dayak
Kenyah, Kayan dan Bahau. Lalu
ada juga tradisi kayau atau perburuan kepala tokoh-tokoh
masyarakat yang menjadi musuh suku Dayak Kendayan.
2.2.4 Institut Dayakologi
2.2.4.1 Sejarah
Menyadari nasib masyarakat Dayak yang terpinggir akibat pembangunan, maka tahun
1981 di Pontianak sekelompok cendikiawan Dayak mendirikan Yayasan Karya Sosial Pancur
Kasih (YKSPK). Karena semua pendirinya guru, maka pelayanan pertamanya adalah pendidikan
formal yang peduli dan berspektif kebubudayaan Dayak. Dalam perkembangannya dan sesuai
kebutuhan, bidang pelayanan YKSPK diperluas ke bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Tahun 1987 YKSPK mendirikan credit union Pancur Kasih. Tahun 1991 YKSPK mendirikan
bank perkreditan rakyat di Sungai Pinyuh, 50 km dari Pontianak. Tujuan mendirikan bank
tersebut untuk memberi pinjaman berskala kecil pada rakyat di pedesaan.
Akhir tahun 1990 YKSPK mendirikan Institute of Dayakology Research and
Development (sejak 1998 diubah menjadi Institut Dayakologi). Latar belakang pendiriannya
karena kebudayaan Dayak di ambang kehancuran akibat masuknya berbagai program
pembangunan dalam pelbagai aspek kehidupan masyarakat Dayak. Tujuan didirikannya Institut
Dayakologi adalah untuk secara aktif dan serius memfokuskan bidang penelitian dan untuk
advokasi kebudayaan Dayak, publikasi, peningkatan kesadaran perempuan Dayak, ekonomi
kerakyatan, serta peningkatan kepercayaan diri masyarakat Dayak.
2.2.4.2 Visi & Misi
Visi
Masyarakat Adat, khususnya Masyarakat Adat Dayak di Kalimantan, mampu menentukan dan
mengelola kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politiknya menuju kemandirian dalam
kebersamaan dengan semangat cinta kasih untuk merebut kembali harkat, martabat dan
kedaulatannya.
Misi
Memperjuangkan pembebasan dari dominasi kultural, sosial dan ekonomi dominan, melalui
|