3.
Faktor dalam keluarga
Kebiasaan makan yang baik bagi anak di muali dari rumah, atas bimbingan dari orang
tua, baik ibu,ayah, atau anggota keluarga yang lainnya. Peran ibu yang biasa paling banyak
mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak-anak di dalam rumah karena ibulah yang
mempersiapkan makanan, mulai dari mengatur menu berbelanja, memasak, menyiapkan,
menghidangkan makanan, mendistribusikan makanan serta mengajarkan tata cara makan
terhadap anak anaknya.
a.
Faktor Ibu yang tidak Bijaksana
Pengetahuan serta kesukaan ibu terhadap jenis
jenis makanan tertentu sangat
menentukan keanekaragamaan hidangan keluarga yang di
sajikan setiap hari. Tanpa
pengetahuan yang memadai adan membawa akibat buruk bagi kebiasaan dari sisi anak.
Anggapan kesukaan ayah harus di utamakan karena ayah yang berkerja sebagai pencari
nafkah mendapatkan gixi kurang bagi anak-anak apabila pendistribusiannya tidak
diperhatikan oleh ibu yang tidak bijaksana.
b.
Faktor ibu yang bekerja
Disamping masalah Ibu yang tidak bijaksana adalagi yang perlu diperhatikan yaitu ibu
yang berperan sebagai iburumah tangga juga berperan sebagai pencar nafkah. Karena peran
ibu ganda makan timbul beberapa perbedaan dalam pembentukan kebiasaan makan bagi anak-
anak. Karena seorang ibu yang bekerja sebagai pencari nafkah di luar rumah berarti sebagian
dari waktunya tersita sehingga perannya dalam hal mempersiapkan makanan terpaksa di
kerjakan ileh orang lain, demikian juga maka terhadap anak-anaknya.
4.
Faktor dari anak sendiri
Dari faktor-faktor yang ada dalam kluarga, maka ada kenyataan sehari-hari seringkali kita
jumpai anak anak yang kurang suka selera makan.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi anak-anak tidak suka makan:
a.
Faktor kejiwaan
Bila anak sering merasa gelisah murung dapat di pengaruhi selera makannya. Biasanya murung
dan gelsah di ikuti dengan perasaan lekas lelah,selera makannya juga ikut menurun.
|