Home Start Back Next End
  
2.3.1 Sinopsis Cerita
Jam istirahat sekolah tiba, anak – anak berbondong – bonding menuju ke luar pagar sekolah  yang
di luar sekolah banyak penjaja yang menjual jajanan, seperti cimol, cakwe, bakso tusuk, sosis mie,
gulali, lidi-lidian dan masih banyak lagi. Warnanya yang mencolok dan harganya yang murah
membuat anak –
anak bayak yang membeli. Makanan -
makanan tersebut banyak menggunakan
bahan – bahan zat kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, gula biang dan pewarna tekstil. Bila
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat – zat tersebut akan merasakan mata berair, mual,
batuk, sariawan, pusing , diare dan merusak organ jantung, ginjal dan hati. Untuk menghindari
makanan –
makanan seperti ini, sebaiknya ibu member bekal sehat, seperti roti isi keju, biscuit,
ataupun susu kemasan. 
2.3.1.1 Faktor Pendukung dan Penghambat
A.
Faktor Pendukung:
Masih jarangnya film PSA  di Indonesia yang mengangkat informasi atau tips mencegah
jajanan berbahaya.
Animasi kini banyak diminati masyarakat sehingga membuat film animasi berupa e-
learning dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk orang tua dan anak.
Menjadi salah satu pilihan tontonan alternatif sebagai hiburan sekaligus membuka
wawasan tentang tentang mencegah jajanan yang tidak sehat.
B.
Faktor Penghambat :
Kurangnya perngawasa orang tua dalam menangani gizi anak.
Kurangnya peranan sekolah (guru) untuh memberikan informasi-informasi seputar
makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Maraknya media masa yang mengiklankan makanan sepat saji yang merugikan kesehatan
anak-anak.
Karena keterbatasan waktu, Kurangnya informasi – informasi secara keseluruhan.
2.3.1.2 Target Audiens
1. Demogarfi
Orang tua 25-45 tahun
Anak – anak sekolah dasar 6-11
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter