![]() 10
untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja
memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan
budaya umumnya tidak berubah.
menduduki Bali selama Perang Dunia II
dan saat itu seorang perwira
militer bernama I Gusti Ngurah Rai
membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'.
Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera
kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan
kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan
Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November
1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana
yang
terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang
berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan
sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali
tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah
bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu
negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno
dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat
ketika
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada
resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi
sebuah propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan
perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai
wilayah lain di Indonesia.
oleh G30S
terhadap pemerintah
nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap
anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000
orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian pada masa awal Orde
Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali
2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209
orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta
dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas
|