22
tahun-tahun tersebuht, dari 50 menit out dari setiap 60 menjadi 44 saat ini(dan bahkan
kurang pada beberpa jaringan), bermula pada awal abad 21.
Penggunaan di Jepang
Orang-orang Jepang telah kadang-kadang memisahkan serial televisi dan drama
menjadi kuru (????), dari istilah Perancis "cours" for "course", dimana periode tiga-
bulan biasanya berisi 13 episode. Setiap kuru pada umumnya mempunyia pembukaandan
akhir sekuens image dan lagu, direkam yang sering terjual. Jumlah episode yang diijinkan
per season berkisar diantara tiga dari 65. (Lihat juga program televisi Jepang.)
2.4
Cerita
Prabu Yudistira yang berpermaisurikan Kunti adalah raja yang dihormati di Bali.
Beliau memiliki putera yang tampan, pintar, dan berbudi luhur bernama Sadewa. Suatu kali
permaisuri berperilaku aneh. Sadewa yang beranjak dewasa, melihat ibunya sering
menggigil ketakutan langsung menanyakan penyebabnya. Jawaban sang ibunda dan sang
ayahanda tidak memuaskan Sadewa, namun ia diam saja. Ketentraman rakyat Bali berubah
sejak banyak orang tiba-tiba kerasukan setan, panas dingin, terkapar, dan mati dengan busa
yang keluar dari mulut. Prabu Yudistira, Sadewa, punggawa, pembesar kerajaan, dan tabib
sakti merundingkan pemecahan hal itu di balai permusyawaratan. Permaisuri di saat yang
sama mengunci diri di kamar sambil mengenang saat dirinya sakit sewaktu mengandung
Sadewa. Tak ada yang dapat menyembuhkannya, hingga pada suatu saat datang tabib sakti
bernama Rangda yang dapat mengusir roh jahat penyebab sakitnya permaisuri dan Rangda
meminta janin yang dikandung Kunti sebagai upahnya. Kunti berjanji menyerahkan
puteranya setelah dewasa.
Hari itu gerimis turun dari tengah hari hingga malam. Rangda yang tinggal di
dalam gua yang menyeramkan sedang menyerahkan ilmu hitam di depan pedupaan. Di gua
itu, Rangda hidup bersama Kalika yang sudah dianggap puteri sendiri. Menyadari turun
gerimis dari siang hari, Rangda menyelidiki ke balai permusyawaratan apakah Yudistira
hendak menghalangi ilmu hitamnya. Kunti yang geram pada ulah Rangda, datang ke balai
permusyawaratan dan mengatakan bahwa Rangdalah penyebab petaka itu. Yudistira yang
mengetahui hal itu berencana menyerbu Rangda di gua Lawa.
merasuki Kunti yang sedang memeluk Sadewa. Tiba-tiba Kunti menyerang Sadewa,
Yudistira dan pengawal-pengawal istana. Kunti yang kerasukan membawa Sadewa yang
|