Home Start Back Next End
  
Tabel perdagangan Kukang di pasar burung di Jawa dan Bali periode tahun 2000 sampai
2006
Tahun
Jumlah
2000
80 ekor
2001
8 ekor
2002
262 ekor
2004
39 ekor
2005
348 ekor
2006
157 ekor
Jumlah total
894 ekor
Perdagangan kukang yang dicantumkan pada tabel 1 di atas adalah perdagangan yang
terjadi secara terbuka di pasar burung. Tdak tertutup kemungkinan perdagangan yang
terselubung (kukangnya tidak dipajang) bisa mencapai jumlah yang jauh lebih besar dari data
yang berhasil dicatat tim ProFauna.
Sementara itu di Kota Palembang, Sumatera Selatan, perdagangan kukang terjadi dalam
jumlah besar di Pasar Enambelas Ilir. Di Palembang setiap bulannya jumlah kukang yang dijual
secara bebas berjumlah antara 40 – 60 ekor dengan harga antara Rp. 100.000 sampai Rp 200.000
per ekor.
Perdagangan kukang ini tidak hanya terjadi di pasar-pasar burung melainkan juga di
mall-mall. Pada tanggal 3 Juli 2004 di depan alun-alun Mall Malang dijual 2 ekor kukang yang
ditawarkan dengan harga 175.000 rupiah per ekor. Padahal di mall ini dulunya belum pernah ada
catatan tentang perdagangan kukang.
Di Bandung Indah Plaza (BIP) setiap harinya biasa dipajang dengan bebas 3 sampai 5
ekor kukang. Kukang tersebut ditawarkan seharga rp 150.000 hingga Rp 200.000 per ekor.
Berikut beberapa alasan perdagangan kukang:
1.
Untuk obat tradisional
Pemanfaatan kukang selain diperdagangkan untuk hewan peliharaan, juga dimanfaatkan
sebagai obat-obatan tradisional. Daging kukang tersebut dipercaya sebagai obat yang bisa
meningkatkan stamina laki-laki. Selain itu juga bagian kukang seperti kerangka juga
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter