7
2.2.1.2 Animasi di Indonesia
Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman
pewayangan hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia
mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita
mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang
merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia.
Awalnya Untuk Kepentingan Politik
Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran local yang memuat
iklan Walt Disney. Pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat
menghargai seni, mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto
(pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah tiga
bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama
bernama Si Doel. Animasi ini awalnya dibuat untuk tujuan kampanye
politik. Lalu pada tahun 1963, pak Ook pindah ke TVRI dan
mengembangkan animasi disana dalam salah satu progam. Namun,
progam itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.
Era 70-an
Pada tahun 70-an,
terdapat studio animasi di Jakarta bernama
Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah
termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan
krunya di Inggris, Jepang,
Amerika dan lain-lain. Anima berkembang
dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun
70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya
penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi
penggagas adanya festival film. Di festival film itu juga ada beberapa
film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas
yang
disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
Era 80-an
Tahun yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia
adalah
film animasi Rimba Si Anak Angkasa
yang disutradarai
Wagiono Sunarto dan Si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan
|