5
diterima oleh akal, tidak ada bukti fisik yang menunjukkan bahwa makhluk ini pernah hidup
di Pulau Seram. Namun entah mengapa, "keberadaan" Orang Bati ini terus hidup selama
berabad-abad.
Menurut deskripsi para penduduk, Orang Bati memiliki tinggi badan sekitar 1,6 meter,
bersayap hitam, berkulit merah dan memiliki ekor kecil yang panjang. Nama Orang Bati
sendiri berarti Orang bersayap. Kisah Orang Bati bertahan selama berabad-abad di antara
penduduk lokal hingga kemudian diceritakan kepada para misionaris kristen yang datang ke
Pulau itu. Pada tahun 1987, Seorang misionaris Inggris yang bernama Tyson Hughes
memulai pekerjaannya tinggal selama 18 bulan di Maluku untuk mengajarkan kepada
penduduk cara bercocok tanam yang efisien.
Para penduduk kemudian menceritakan kisah Orang Bati kepada Mr Hughes. Tentu saja,
Mr Hughes skeptis, hingga akhirnya ia sendiri mengaku berjumpa dengan makhluk itu.
Sayang, tidak menemukan informasi lebih lanjut mengenai detail perjumpaan itu.
Kalau mau dikait-kaitkan nama Bati juga hampir sama dengan sebutan Suku Batik. Nah,
suku misterius ini juga salah kisah legenda di Pulau Seram.Menurut kepercayaan orang
Seram maupun pulau-pulau sekitarnya, orang Suku Batik adalah suku bunian atau suku
gaib.Para anggota suku dipercaya memiliki kesaktian yang mengerikan.Bahkan, mereka
dapat merubah diri dalam berbagai bentuk.Namun salah satu bentuk favoritnya adalah
menjadi kelelawar.Jika dihubungkan dengan Orang Bati, bisa saja Orang Bati adalah salah
satu makhluk dari Suku Batik.
2.4
Anatomi dan Jenis Kelelawar
Informasi yang diketahui sangat sedikit mengenai evolusi kelelawar, karena fosil yang
ditemukan 55 juta tahun yang lalu ternyata sudah seperti kelelawar yang ada pada saat ini.
Kelelawar pertama yang diketahui diberi nama Icaronycteris, hidup di Amerika Utara dan
memiliki lebar sayap sepanjang 37 cm. Sayapnya pendek dan lebar. Kelelawar tidak sejak
awal diciptakan dengan kemampuan
navigasi untuk
melakukan manuver
di kegelapan.
Kelebihannya itu mungkin baru berkembang setelah
kelelawar bisa terbang. Hal tersebut
dapat dilihat dari fosil spesies kelelawar primitive yang ditemukan di Wyoming, AS.
Kelelawar tersebut diperkirakan hidup sekitar 52 juta
tahun lalu. Dilihat dari tulang-
belulangnya, kelelawar tersebut sudah dapat terbang. Namun, hewan tersebut tidak memiliki
tulang yang berfungsi dalam proses navigasi berbasis gelombang suara yang sering disebut
echolocation. Kemampuan ini digunakan
untuk menghindari penghalang di depannya saat
|