![]() 6
terbang atau posisi mangsanya.
Kelelawar mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi dan
menerima pantulannya untuk mengukur jarak.
Sejauh ini, semua fosil kelelawar yang pernah ditemukan memiliki kemampuan tebang
maupun
echolocation. Jadi, para peneliti hewan masih
memperdebatkan sejak kapan
kemampuan tersebut
muncul. Temuan kelelawar primitif tanpa echolocation
dilaporkan
Nancy Simmons, Kepala Divisi Vertebrata Museum Sejarah Nasional Amerika, New York
dan
timnya dalam jurnal Nature
edisi terbaru. Mereka
memberi nama ilmiah
Onychonycteridae finneyi
untuk
menghargai Bonnie Finney, seorang kolektor yang
menemukannya pada tahun 2003. Ukurannya sedikit
lebih kecil daripada kelelawar yang
masih hidup,
dengan lebar kepakan sayap sekitar 30 centimeter.
Struktur giginya
menunjukkan bahwa ia makan
serangga. Seluruh jari kukunya berkuku, tidak seperti
kelelawar umumnya yang hanya pada satu atau dua jari.
Kelelawar merupakan salah satu anggota mamalia yang termasuk ke dalam ordo
Chiroptera
yang berarti mempunyai sayap tangan, karena kaki depannya bermodifikasi
sebagai sayap yang berbeda dengan sayap burung (DeBlase dan Martin, 1981).
Sayap
kelelawar dibentuk oleh perpanjangan jari kedua sampai kelima yang ditutupi oleh selaput
terbang atau patagium, sedangkan jari pertama bebas dan berukuran relatif normal. Antara
kaki depan dan kaki belakang, patagium ini membentuk selaput
lateral, sedangkan antara
kaki belakang dan ekor membentuk interfemoral.
Anatomi/Bagian tubuh kelelawar
Gambar 2.1 Sumber : Rajesh Rajchal
|