Home Start Back Next End
  
7
                                                                              
BAB 2
                                                                  Landasan Teori
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam
menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 
2.1.  Teori Penokohan
Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (2005:hal.165), penokohan adalah pelukisan
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Sedangkan menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (2005:hal.165), tokoh cerita
(character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama,
yang oleh pembaca ditafsirkan melalui kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti
yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan.
Novel, film, dan karya sastra lainnya
terdapat seorang tokoh. Seorang tokoh digambarkan sebagai pelaku di dalam cerita.
Watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dari tokoh tersebut. Tokoh utama
sering disebut sebagai Hero, yaitu sebagai tokoh yang baik.
Penokohan dan karakter
sering juga disamakan dengan perwatakan yang menunjuk pada penempatan tokoh-
tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu di dalam sebuah cerita.(Nurgiyantoro,
2005:hal.165). 
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Hero
merupakan pemeran utama dalam
skenario. Apabila pria disebut Hero, sedangkan wanita disebut Heroine, seperti yang
diungkapkan oleh Ishihara (2009:hal.42) yang membahas tentang penokohan yaitu
sebagai berikut: 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter