Home Start Back Next End
  
korteks prefrontal berfungsi untuk mengatur kognitif (Santrock, 2007). Saat
masa remaja, amygdala
dan hippocampus
yang di dalamnya terdapat sistem
limbik untuk mengatur emosi akan mengalami peningkatan. Dengan
perkembangan otak pada bagian yang mengatur emosi individu, maka akan
berpengaruh pada psikologis individu itu sendiri.
Menurut Erikson (Zander, Crandell, &
Crandell, 2007), pada masanya, remaja
berusaha mengembangkan dan menemukan jati dirinya. Erikson menekankan remaja,
individu akan menghadapi banyak hal yang berhubungan dengan identitasnya. Individu
pada masa remaja masih “dibayangi” oleh pengalaman masa kecilnya, sekaligus
mendapatkan pengalaman-pengalaman yang menuju pada masa dewasa. Individu juga
akan menghadapi negative identity, yang akan berpengaruh terhadap peran sosial serta
gambaran individu akan dirinya sendiri. Selain itu, bagi sebagian individu, mereka akan
mengalami deviant identity, di mana pada masa ini ada gaya hidup remaja yang tidak
sesuai dengan nilai yang berlaku di masyarakat serta harapan masyarakat itu sendiri.
2.3.2.
Remaja dan Identitasnya
James E. Marcia (Zander, Crandell, &
Crandell 2007) membagi status identitas
remaja ke dalam 4 tahapan, yaitu :
1.
Identity diffusion
Pada masa ini, remaja mengalami kebingungan akan siapa dirinya. Ia
melakukan sesuatu tanpa tahu alasan yang jelas, dan belum mempunyai
tujuan yang pasti.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter