19
Sistem real-time dikategorikan menjadi 2 tipe yaitu hard dan soft real time.
Hard real-time system
adalah suatu sistem yang dianggap gagal jika
keluaran
tidak dapat dihasilkan
pada waktu yang sudah ditentukan.
Soft real-time system
adalah sistem yang jika deadline tidak terpenuhi maka akan berdampak
mengurangi
performanya. Sebagai contoh, sebuah transmisi video melalui
internet, jika frame
selanjutnya terlambat atau tidak dapat di decode
dengan
cepat, kualitas video yang dihasilkan memburuk. Sistem tersebut adalah sistem
soft real-time, karena jika masih belum mencapai deadline, dan sebuah keluaran
masih dihasilkan, maka sistem tersebut tidak gagal.
Dari perspektif proses sinyal, real time
dapat berarti bahwa gambar yang
diproses harus selesai sebelum gambar yang selanjutnya datang (Kehtarnavaz &
Gamadia, 2006). Untuk proses video, ini berarti total proses per-pixel
harus
diselesaikan dalam waku pixel sample. Dan tentu, tidak semua pixel dapat selesai
sebelum pixel
selanjutnya datang, karena banyak data dari hasil operasi proses
gambar di dapatkan dari banyaknya pixel
yang keluar.
Bagaimanapun juga, hal
ini menyediakan batasan pada kecepatan proses, termasuk juga segala pixel yang
tersimpan sementara yang akan digunakan selanjutnya (Kehtarnavaz dan
Gamadia, 2006).
Sebuah sistem yang bukan real-time
mungkin memiliki
komponen yang
real-time. Sebagai contoh,
interface pada sebuah kamera, sebuah sistem gambar
harus melakukan sesuatu terhadap setiap pixel
yang dihasilkan oleh sebuah
kamera, dengan kemungkinan untuk
langsung di proses ataupun juga disimpan
ke dalam frame buffer, sebelum pixel
selanjutnya datang. Jika tidak, maka data
pada pixel
tersebut dapat hilang, hal ini dapat terjadi pada proses soft real-time
|