20
ataupun hard real-time
tergantung pada konteksnya. Pixel
yang hilang tersebut
dapat mengakibatkan kualitas gambar menjadi berkurang (berpengaruh pada soft
real time), hilangnya kualitas dapat berpengaruh buruk pada performa aplikasi
gambar (berpengaruh pada hard real time). Demikian pula, pada saat
menyediakan pixel
untuk tampilan, jika pixel
yang dibutuhkan tidak dapat
disediakan pada waktu yang telah ditentukan, bagian tampilan tersebut akan
terlihat kosong. Pada kasus pengambilan image
dan tampilan, deadlines
terjadi
pada sekitar sepuluh nano
seconds, membutuhkan komponen yang harus
implementasi pada hardware.
Kebutuhan algoritma untuk semua proses gambar harus terikat pada eksekusi
waktu yang mengimplikasikan setiap operasi yang juga terikat dengan waktu
yang telah ditentukan. Karakteristik ini mengatur kelas tertentu pada level
algoritma dari real time processing. Khususnya, operasi harus berdasarkan pada
algoritma iterasi atau rekursif yang hanya dapat digunakan jika mereka dapat
memastikan keberhasilan pada iterasi yang telah ditentukan, untuk segala jenis
masukan yang akan dihadapi.
Satu pendekatan yang memastikan respon time yang berhasil adalah dengan
membuat sistem sinkronisasi gambar,
seperti sistem yang dijadwalkan setiap
operasi atau langkah untuk mengeksekusi pada waktu tertentu. Hal ini cocok jika
masukan terjadi pada interval
biasa atau yang sudah dipastikan, sebagai
contohnya, frame yang berhasil dari sebuah kamera video. Namun, sistem
sinkronisasi kurang handal jika digunakan pada saat terjadi acak, khususnya pada
saat waktu sangat minim antara kejadian yang kurang dari waktu proses untuk
setiap kejadian.
|