Home Start Back Next End
  
23
mengurangi
jumlah
garis
yang
dipakai
dalam satu
karakter
dan
mengurangi
jumlah
karakter-karakter
yang
memiliki
kesamaan
satu
sama
lainnya.
Walaupun
penulisannya
lebih
sederhana
dari
traditional
system”,
sistem ini
kurang
memiliki
keterkaitan
yang
erat dengan arti dari karakter
yang dimaksud. Sistem inilah
yang belakangan digunakan,
sedangkan “traditional system” sudah jarang digunakan.
2.5.1    Penulisan Karakter Mandarin
Karakter mandarin mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam penulisannya,
karena setiap karakter
mandarin adalah sebuah gambar yang mewakili sebuah arti. Pada
umumnya,
seorang
lulusan
Sekolah
Menengah
di China
hanya
menguasai
3000-4000
huruf
yang
paling
sering
dipakai
sehari-hari, dari
total
karakter
yang
mencapai
50000
lebih. Menuliskan suatu karakter mandarin mempunyai kesukaran yang lebih tinggi
daripada mengenalinya.
Oleh karena itu, tidak heran apabila seorang yang dapat
membaca karakter mandarin tetapi tidak dapat menulisnya. Hal tersebut berbeda dengan
bahasa-bahasa yang berbasis aksara latin, di mana seseorang yang dapat membaca pasti
dapat menulisnya.
Menurut   Oey  Peng  Kiat  (2000),   cara   menulis   huruf/karakter   mandarin
bermacam-macam.
Secara
umum,
bentuk
karakter
mandarin
terdiri
dari
dua
macam,
yaitu
fantizi
yang
merupakan
karakter
klasik
dan
jiantizi yang
merupakan
karakter
sederhana. Saat
ini, fantizi digunakan di
Taiwan, sedangkan jiantizi digunakan di China.
Kedua jenis karakter ini berbentuk segiempat, yang dinamakan zixing.
2.5.2    Goresan Dasar Karakter Mandarin
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter