BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Secara
umum,
sinyal
didefinisikan sebagai
suatu
besaran
fisis
yang
merupakan
fungsi
waktu,
ruangan
atau
beberapa
variabel.
Menurut
Stoneytiti,
sinyal
adalah
kuantitas terukur
yang
rentang
waktuny
atau
spasial yang
bervariasi. Sebuah
sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Sinyal
analog bekerja
dengan
mentransmisikan suara
dan
gambar
dalam
bentuk
gelombang
kontinu
(continous
varying).
Dua
parameter/karakteristik terpenting
yang
dimiliki
oleh
isyarat
analog
adalah
amplitudo dan
frekuensi.
Isyarat
analog
biasanya
dinyatakan dengan gelombang sinus,
mengingat gelombang sinus
merupakan dasar
untuk
semua
bentuk
isyarat
analog.
Hal
ini
didasarkan
kenyataan
bahwa
berdasarkan
analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah
gelombang
sinus.
Dengan
menggunakan sinyal
analog,
maka
jangkauan
transmisi
data
dapat
mencapai
jarak
yang
jauh,
tetapi
sinyal
ini
mudah
terpengaruh oleh
noise.
Gelombang
pada
sinyal
analog
yang
umumnya
berbentuk
gelombang
sinus
memiliki
tiga
variabel
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa.
o
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
o
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
o
Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
|