9
Cerita
lain tentang steganografi
datang
juga
dari sejarawan
Yunani,
Herodotus,
yaitu dengan cara menulis pesan pada papan kayu yang ditutup dengan lilin. Demeratus,
seorang Yunani
yang
akan
mengabarkan berita kepada Sparta bahwa
Xerxes bermaksud
menyerbu Yunani. Agar tidak diketahui pihak Xerxes, Demaratus menulis pesan dengan
cara mengisi tabung kayu dengan lilin dan menulis pesan dengan cara mengukirnya pada
bagian
bawah
kayu,
lalu
papan
kayu
tersebut
dimasukkan
ke
dalam tabung
kayu,
kemudian tabung kayu ditutup kembali dengan lilin.
Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tak terlihat. Teknik ini pertama
digunakan
pada
zaman
Romawi
kuno
yaitu
dengan
menggunakan
air sari buah jeruk,
urine atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan
dipanaskan di atas
nyala
lilin,
tinta
yang sebelumnya tidak terlihat, ketika terkena panas
akan
berangsur-angsur menjadi gelap, sehingga pesan dapat dibaca. Teknik ini pernah
juga digunakan pada Perang Dunia II.
Pada abad 20, steganografi benar-benar mengalami perkembangan. Selama
berlangsung perang Boer,
Lord
Boden Powell (pendiri gerakan kepanduan) yang
bertugas
untuk
membuat
tanda
posisi
sasaran
dari
basis
artileri
tentara
Boer,
untuk
alasan keamanan, Boden Powell
menggambar peta-peta posisi
musuh pada sayap kupu-
kupu agar gambar-gambar peta sasaran tersebut terkamuflase.
Perang Dunia II
adalah periode pengembangan teknik-teknik baru steganografi.
Pada
awal
Perang
Dunia
II
walaupun
masih
digunakan
teknik tinta
yang
tak
terlihat,
namun teknik-teknik baru mulai dikembangkan seperti menulis pesan rahasia ke dalam
kalimat lain yang tidak berhubungan langsung dengan isi pesan rahasia tersebut,
kemudian
teknik
menulis
pesan
rahasia
ke
dalam pita
koreksi
karbon
mesin
ketik,
dan
juga
teknik
menggunakan
pin
berlubang
untuk
menandai
kalimat
terpilih
yang
|