10
digunakan dalam pesan, teknik terakhir adalah microdots yang dikembangkan oleh
tentara Jerman pada akhir Perang Dunia II.
Dari contoh-contoh steganografi konvensional tersebut dapat dilihat bahwa
semua teknik steganografi konvensional berusaha
merahasiakan komunikasi dengan cara
menyembunyikan pesan ataupun mengkamuflase pesan. Maka sesungguhnya prinsip
dasar dalam steganografi lebih dikonsentrasikan pada kerahasian komunikasinya bukan
pada datanya (Johnson, 1995).
Seiring
dengan
perkembangan
teknologi terutama teknologi
komputasi,
steganografi
merambah
juga
ke
media digital,
walaupun
steganografi
dapat
dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan kriptografi, tetapi kedua metode ini sangat berbeda.
2.1.2.Definisi Steganografi.
Setelah mengamati
runtutan sejarah
dan
perkembangan
pengertian
serta
penggunaan, maka dapat disimpulkan bahwa steganografi merupakan ilmu yang
mempelajari,
meneliti,
dan
mengembangkan seni
menyembunyikan
sesuatu
informasi.
Steganografi dapat dipandang atau dikelompokkan sebagai salah satu bagian atau
cabang dari
ilmu komunikasi. Pada era
informasi digital, steganografi
merupakan teknik
dan
seni
menyembunyikan
informasi
dan
data digital
dibalik
informasi
digital
lain,
sehingga informasi digital yang sesungguhnya tidak kelihatan atau dapat tersamarkan.
Secara
teori,
semua
file
umum
yang ada
di
dalam komputer
dapat
digunakan
sebagai media, seperti file gambar berformat JPG, GIF, BMP, atau di dalam musik MP3,
atau bahkan di dalam sebuah
film dengan
format WAV atau AVI. Semua dapat
dijadikan
tempat
bersembunyi,
asalkan
file tersebut
memiliki
bit-bit
data
yang
dapat
dimodifikasi. Setelah dimodifikasi file media tersebut tidak akan banyak terganggu
|