|
Atlet
dengan
motivasi
berprestasi
yang
tinggi
cenderung
memilih
aktifitas
yang menantang.
Atlet tersebut
juga cenderung
untuk menghindari
tugas yang
terlalu
mudah
karena
tidak
mendapatkan
kepuasan
dari
hal
tersebut.selain itu
atlet
dengan motivasi berprestasi tinggi akan melakukan evaluasi terhadap pertandingan
mereka.
Mereka
akan
meminta
umpan
balik
dari
pelatih
mengenai penampilan
mereka (Adisamito, 2007).
Dengan
adanya
motivasi
berprestasi yang
tinggi,
atlet
akan
mejalankan
program latihan dengan sungguh-sungguh
dan disiplin yang tinggi (Adisasmito,
2007).
Atlet
juga
memiliki
rasa
percaya
diri
terlihat
dari
keyakinan untuk
memenangkan pertandingan.
Ini
terkait
dengan
upayanya
dalam
mempertahakan
kendali
emosi,
konsentrasi, dan
membuat
keputusan
yang
tepat,
ampu
untuk
membagi
konsentrasi kepada
beberapa
keadaan
sekaligus.
Dengan
adanya
kematangan
dalam
persiapan,
mereka
lebih
memiliki
harapan
untuk
sukses.
Terakhir,
atlet
mampu mengatasi
tekanan
yang dihadapi, baik
saat
latihan maupun
pertandingan, serta mampu mengendalikan diri saat gagal (Satiadarma, 2000).
Salah
satu
pembentuk atlet
andal
adalah
faktor
bakat.
Apabila
seseorang
memiliki
bakat
khusus
maka
harus
ditentukan
bagaimana bakat
dapat
dikembangkan sampai
mencapai
suatu
prestasi
(Gunarsa,
2008).
Pelatih
sering
berinteraksi
dengan
atlet,
karena
itulah
pelatih
mempunyai
peluang
dan
tanggung
jawab yang besar untuk mengoptimalkan motivasi atlet untuk berprestasi
(Adisasmito, 2007).
Dalam
hubungan
atlet
dengan
pelatih
perlu
ditekankan
adanya
komunikasi yang
baik.
Dengan
adanya
komunikasi
yang
baik
dan
kasih
sayang
antara
pelatih
dengan
atlet
dapat
meningkatkan motivasi
pada
diri
atlet
(Gunarsa,
2000).
Pelatih
memerapkan
hukuman
fisik saat atlet
melakukan
kesalahan
|