15
2.3
Metode Perencanaan Perkerasan Lentur
Metode perencanaan tebal perkerasan
lentur
umumnya dapat
dibedakan atas dua
metode yaitu:
a.
Metode empiris
Metode
empiris
dikembangkan
berdasarkan
pengalaman
penelitian dari
jalan-jalan
yang
dibuat
khusus
untuk
penelitian atau
dari jalan
yang
sudah
ada.
Setiap
negara
mempunyai metode
empiris
untuk
menentukan tebal
perkerasan lentur sesuai dengan kondisi negaranya.
Indonesia
menggunakan
metode
Bina
Marga
yang dikeluarkan pada
tahun
1987. Metode Bina Marga ini merupakan modifikasi dari metode AASHTO
1972.
Modifikasi dilakukan sesuai dengan kondisi alam,
lingkungan
sifat
tanah dan jenis lapis perkerasan.
b.
Metode analitis atau teoritis
Metode analitis atau
teoritis
yang
umum digunakan berdasarkan teori
elastik
atau
yang
lebih
dikenal
metode
sistem
lapis
banyak.
Teori ini
membutuhkan
nilai
modulus elastisitas,
poisson
ratio,
tebal perkerasan dari
setiap lapis perkerasan dan beban.
Prinsip
utama dari Metode Analitis adalah
mengasumsikan perkerasan jalan
menjadi
suatu
struktur
multi-layer (elastic)
structure
(untuk
perkerasan
lentur)
dan suatu
struktur
beam
on
elastic
foundation
(untuk
perkerasan
kaku).
Akibat
beban kendaraan
yang
bekerja
diatasnya
sebagai
beban
merata,
maka
akan
timbul
tegangan
(stress)
dan
regangan
(strain)
pada
|