BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Analisis Jalur
Analisis
jalur
atau
juga
dikenal
dengan
sebutan
path
analysis
dikembangkan
pertama
kali
pada
tahun
1920-an
oleh
seorang
ahli
genetika
bernama
Sewall
Wright
(Kuncoro, 2008, p1). Bohrnstedt (Kusnendi, 2005, p1) mengartikan analisis jalur sebagai
a technique
for
estimating the
effects a set of independent variables has on a
dependent
variable
from
a
set
of
observed
correlations,
given
a
set
of
hypothesized
causal asymetric relation among variables.
Sedangkan tujuan utama analisis jalur adalah
a method of measuring the direct influence along each separate path in such a
system and thus of finding the degree which variation of a given effect is determined by
each particular cause.
Jadi
analisis
jalur
digunakan
untuk
menganalisis
pola
hubungan
antar
variabel
dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
langsung
maupun tidak
langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Manfaat
dari
model
analisis
jalur
adalah
untuk
menjelaskan fenomena
yang
diteliti,
memprediksi
nilai
variabel
terikat
(Y)
berdasarkan
nilai
variabel
bebas
(X),
faktor determinan yaitu penentuan
variabel bebas (X)
mana
yang berpengaruh dominan
terhadap
variabel terikat (Y),
juga dapat digunakan
untuk
menelusuri mekanisme (jalur-
jalur)
pengaruh
variabel
bebas
(X)
terhadap
variabel
terikat
(Y),
dan
pengujian
model
menggunakan
metode
trimming.
Prinsip-prinsip
dasar
yang
sebaiknya
dipenuhi
dalam
analisis jalur diantaranya ialah (Kuncoro, 2008, p2-3):
1. Hubungan antar variabel adalah bersifat adaptif dan bersifat normal.
|