36
2.
Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada
proses manufaktur harus dipertimbangkan.
3.
Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat
berfokus pada pengendalian untuk mengurangi munculnya
produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan
yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi
pada produk yang tidak sesuai tersebut.
4.
Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses.
5.
Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses
untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan
di masa datang.
Output dari Process FMEA adalah:
1.
Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses.
2.
Daftar critical characteristic dan significant characteristic.
3.
Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan
penyebab munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi
tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan deteksi terhadap
produk cacat bila kapabilitas proses tidak dapat ditingkatkan.
|