3
II.2.2 Landasan Teori Penelitian
Iklim Tropis
Menurut George Lippsmeier, iklim tropis Indonesia mempunyai kelembapan yang
tinggi yaitu bisa mencapai maksimum 90%, sedangkan kisaran suhu tahunannya adalah 23º
C-38ºC (pada musim kemarau). Karakteristik iklim tropis Indonesia termasuk iklim tropis
lembab yang ditandai dengan kelembapan udara
tinggi dan temperatur udara yang relatif
panas sepanjang.
Semakin tinggi letak suatu tempat dari
permukaan laut maka semakin
berkurang temperatur udaranya (kurang lebih berkurang 0,6 ºC untuk setiap kenaikan 100
meter). Pada iklim tropis lembab ini terdapat perbedaan suhu yang relatif kecil antara suhu
siang dan suhu pada malam hari. Beberapa kondisi yang berpengaruh terhadap perancangan
hotel kapsul di iklim tropis lembab ini adalah terkait mengenai kenyamanan termal.
Kenyamanan Termal
Berdasarkan terori persamaan Fanger (Fanger, 1982) dan persamaan Gagge
(Markus, Morris, 1980 serta Koenigsberger dkk (1973), kenyamanan termal adalaah proses
yang melibatkan proses fisik fisiologis dan psikologis, kenyamanan termal merupakan
kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap
lingkungannya. Beberapa
faktor
yang mempengaruhi kenyamanan termal seseorang adalah
suhu udara, kelembapan dan kecepatan angin. Menurut hasil penelitian Mon dan
Wiesebron, zona kenyamanan termal
dirasakan oleh orang Indonesia adalah sebagai
berikut:
-dingin
antara suhu efektif 20,0º C 20,5 º C
-sejuk nyaman
antara suhu efektif 20,5º C 22,8 º C
-
nyaman optimal
antara suhu efektif 22,8º C 25,8 º C
-
hangat nyaman
antara suhu efektif 25,8º C 27,1 º C
-
panas
antara suhu efektif >27,1 º C
Menurut Aynsley (1977), kenyamanan thermal dipengaruhi oleh lingkungan
fisik, antara lain temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan dipengaruhi
oleh lingkungan non fisik,
antara lain jenis kelamin, umur, pakaian yang digunakan dan
jenis aktivitas yang sedang dikerjakan. Temperatur udara, kelembapan relatif dan kecepatan
|