4
angin mempunyai hubungan yang saling berkaitan untuk mencapai kenyamanan termal
bagi penghuni.
Hal ini dapat dikatakan bahwa kenyamanan fisiologis akan dapat tercapai
jika nilai kecepatan angin berada pada kondisi seimbang antara temperatur dan kelembaban
relatif tertentu.
Menurut pencetus Tabel Mahoney
yaitu Koenigsberger, Carl Mahoney dan Evans
(1970), kenyamanan termal optimal dapat dicapai dengam memperhatikan beberapa faktor
diantaranya adalah: orientasi bangunan, sistem pengudaraan, posisi dan ukuran bukaan,
material bangunan
dan lain-lain
(Manual of Tropical Housing and Building-
Climatic
Desain). Berikut penjelasannya:
Orientasi Bangunan
Dengan memperhatikan orientasi bangunan, dianggap bisa mencapai kenyamanan termal
iklim setempat, sebab orientasi berbicara mengenai penerimaan radiasi matahari terhadap
bangunan tersebut.
Jarak Antar Bangunan
Jarak antar bangunan merupakan salah satu faktor untuk mecapai kenyamanan termal,
dimana dengan memperhatikan jarak antar bangunan, secara tidak langsung akan
mempengaruhi sirkulasi pnghawaan dan pembayangan pada bangunan.
Sistem Pengudaraan
Kebutuhan kenyamanan termal salah
mengeluarkan panas keluar ruangan, membantu
penguapan keringat dan pendinginan terhadap struktur bangunan. Besarnya laju aliran
udara bergantung pada
kecepatan udara, arah angin, luas bukaan, serta penghalang yang
menghalangi aliran udara tersebut.
Posisi dan Ukuran Bukaan
Posisi dan ukuran bukaan sangat menunjang untuk mencapai ke, dimana kelembapan udara
dapat dikurangi dengan membuka jendela.
Perlindungan Bukaan
Perlindungan pada bukaan merupakan hal yang perlu diperhatikan supaya dengan posisi
dan ukuran bukaan yang tepat dapat menghalangi panas (radiasi) terhadap dinding bukaan.
|