masyarakat kita, dan karenanya para teoritikus media harus menyadari
pengaruh media terharap proses komunikasi itu sendiri.
6.
Komunikasi Lintas Budaya, merujuk pada komunikasi antar individu-individu
yang latar belakang budayanya berbeda. Budaya dapat disebut sebagai
komunitas maksna dan system pengetahuan bersama yang bersifat lokal
(Gonzalez, Houston & Chen, 2004). Bukan merupakan hal aneh lagi di dalam
masyarakat apabila ada dua orang yang berbeda budaya berbicara satu sama
lain. Dalam konteks lintas budaya, para peneliti dan teoretikus dengan
sengaja mengeksplorasi interaksi dan kejadian yang terjadi diantara orang-
orang yang berasal dari budaya berbeda.
7.
Komunikasi Interpersonal,
merujuk pada komunikasi yang terjadi secara
langsung antara dua orang. Konteks ini sangat kaya akan hasil penelitian dan
teori dan mungkin merupakan konteks yang paling luas dibandingkan
konteks lainnya. Konteks interpersonal banyak membahas tentang bagaimana
suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan dan
keretakan suatu hubungan. Salah satu alasan mengapa peneliti dan teoretikus
mempelajari relasi adalah karena relasi merupakan hal yang sangat kompleks
dan beragam. Berinteraksi dalam tiap hubungan memberikan kesempatan
kepada komunikator untuk memaksimalkan fungsi sebagai macam saluran
(penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman) untuk digunakan dalam
sebuah interaksi.
|