![]() 18
meminta Kertanegara mengakui kekuasaan Mongol. Namun permintaan tersebut
ditolak oleh Kertanegara.
Di sisi lain, strategi penaklukan wilayah di luar Jawa berdampak pada lemahnya
pertahanan dalam negeri kerajaan Singasari. Sebab angkatan perang mereka banyak
dikirimkan ke luar pulau guna mendukung strategi penaklukan kerajan lain.
Akibatnya, ketika terjadi pemberontakan oleh bupati Gelang-gelang yaitu
Jayakatwang, Kerajaan Singasari tidak lagi memiliki kekuatan. Akhirnya
Kertanegara yang merupakan sepupu, ipar dan sekaligus besan Kertanegara berhasil
mengalahkan Kerajaan Singasari dan Kertanegara terbunuh.
Jayakatwang kemudian memindahkan kerajaan baru di Kediri. Dan bersama itu pula,
sejarah kerajaan Singasari pun usai.
2.3.3.4
Hubungan Kerajaan Singasari dengan Majapahit
Pararaton, Nagarakretagama dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya, cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan
Aria Wiararaja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh
Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang
pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka
dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah
Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol
keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit
sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa
Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.
2.3.3.5
Silsilah Raja-raja Kerajaan Singasari
Ada perbedaan silsilah raja-raja Kerajaan Singasari. Perbedaan tersebut antara kitab
pararaton dan kitab Negarakretagama. Berikut ini silsilah Kerajaan Singasari
menurut pararaton.
Ken Arok (1222-1227).
Anusapati (1227-1249).
|