9
2.2.4 Buto menurut mitologi Jawa
Bangsa Buto adalah Kebanyakan wujud bangsa buto berupa raksasa
tinggi besar dengan rambut keriting gimbal awut-awutan, berhidung bulat
dan besar, dan bertaring melengkung (seperti wujud buto dalam
pewayangan). Tingginya bisa mencapai 30 meter. Namun ada juga buto
yang wujudnya seperti raksasa kerdil (seperti patung dwarapala). Buto ada
yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas. Banyak mahluk
gaib yang wujudnya berupa raksasa tinggi besar, tetapi tidak semua mahluk
gaib bertubuh raksasa adalah buto. Kebanyakan mereka adalah dari
golongan jin. Bangsa buto adalah jenis tersendiri. Secara energinya, bangsa
buto termasuk gaib yang berenergi negatif terhadap manusia. Bila kita
dapat merasakan keberadaan energinya, akan terasa padat bertekanan,
berbeda dengan energi mahluk halus lain. Secara alami, keberadaan
energinya bisa dirasakan sampai jarak 100 meter, tetapi tekanan energinya
dapat dirasakan dalam radius 50 meter.
Dari sisi perwatakannya, bangsa buto adalah termasuk mahluk yang
berintelijensi rendah dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dan
emosinya dalam bertindak. Kebanyakan dari mereka bertindak adigang -
adigung atau petentengan, sok sakti, sok kuasa. Ibaratnya, mereka akan
lebih dulu bertindak, urusan lain belakangan. Dengan sesama Buto, mereka
memiliki tata aturan, tetapi tidak peduli aturan terhadap gaib lain yang
kesaktiannya lebih rendah. Mereka, tanpa banyak pertimbangan atau
peringatan, akan menghajar siapa saja yang dianggap mengganggu atau
menghalangi.
Bangsa
Buto termasuk gaib yang berdimensi tinggi. Sulit untuk dilihat
dengan mata, termasuk oleh orang-
orang yang mampu melihat gaib.
Bahkan para mahluk gaib sendiripun jarang ada yang bisa melihat Buto.
Para Dewa sulit untuk dilihat, bangsa buto lebih sulit lagi untuk dilihat.
|