17
lainnya (Baron & Byrne, 1997). Sedangkan menurut Duvall dan Miller (1985),
keintiman dalam berpacaran tersebbut antara lain meliputi berpegangan tangan, ciuman,
petting dan intercourse. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pacaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang yangberbeda jenis kelamin
dan tidak menikah serta tidak ada hubungan keluarga, dan biasanya melakukan sejumlah
perilaku, yaitu berpegangan tangan, berciuman, petting, dan sexual intercourse
2.3.4 Pengertian Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita
secara langsung dan dipertontonkan di depan umum. Meskipun demikian, ada juga
naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan
ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan
penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai
sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor,
ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-
dialog antartokoh.
Unsur-unsur dalam Drama
Unsur paling pokok dalam sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskah drama atau
text play), pemain (aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan), dan penonton. Unsur
lakon memegang peranan penting karena pemain tanpa lakon jelas tidak dapat membuat
drama. Begitu pun tempat saja tanpa lakon tidak akan menghasilkan drama. Tetapi,
sebaliknya kalau hanya ada lakon saja, maka kita masih bisa mengikuti drama-drama
bacaan, misalnya closed drama.
Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman, yaitu:
|